A.
Pengertian
Surat Dinas
Surat dinas ditulis untuk keperluan
komunikasi antara kantor yang satu dan kantor yang lain atau antarorganisasi.
Surat dinas dibuat oleh seseorang yang berkedudukan sebagai pejabat instansi
pemerintah sehingga surat ini disebut juga surat jabatan.
Sebuah surat dinas dapat juga disebut
surat resmi karena dikeluarkan oleh instansi resmi pemerintah atau bukan
swasta. Namun, surat resmi belum tentu dapat disebut sebagai surat dinas.
Menulis surat dinas tentu berbeda dengan
menulis kedua jenis surat yang lain yaitu surat pribadi dan surat niaga.
Menulis surat dinas harus mengikuti aturan tertentu mengenai sistematika, isi,
dan bahasa surat.
B.
Syarat sebuah surat dinas:
1.
Format dan bentuk surat
menarik, yaitu tempat teratur dan tidak diletakkan seenaknya, isi tidak terlalu
panjang, yaitu langsung pada sasaran dan tidak bertele-tele.
2.
Bahasa harus jelas,
padat, baku, umum, yaitu harus komunikatif, sopan, mudah dipahami, simpatik,
dan tidak menyinggung perasaan penerima, harus bersih dan menggambarkan citra
pengirimnya.
C.
Jenis-Jenis Surat Dinas
1. Surat Permohonan
Surat permohonan berisi permohonan atau
permintaan sesuatu kepada pihak lain. Misalnya permohonan kepada seseorang
untuk menjadi pembicara dalam suatu seminar, permohonan kepada pejabat untuk
meresmikan suatu acara, Permohonan untuk menyebarluaskan suatu informasi,
Permohonan izin, Permohonan mutasi/pindah tugas, dan permohonan peminjaman
sesuatu.
Surat permohonan lazimnya dikirimkan
kepada instansi yang secara structural organisasi lebih tinggi. Sementara untuk
instansi atau pejabat yang lebih rendah, lebih tepat disebut sebagai surat
permintaan atau penugasan Dalam surat permohonan harus disebutkan pokok pokok
sebagai berikut:
a. Identitas pemohon.
b. Isi permohonan.
c. Tujuan dan alasan memohon.
d. Batas waktu maksimal untuk menjawab permohonan.
e.
Pernyataan kesungguhan
dalam memohon.
2.
Surat Pemberitahuan
Surat pemberitahuan
berisi suatu pengumuman atau sosialisasi informasi baru yang perlu diketahui
oleh pihak lain yang terkait. Surat ini sifatnya hanya mengabarkan suatu berita
sehingga tidak perlu untuk ditanggapi dalam bentuk surat. Secara umum,
sistematika surat pemberitahuan adalah sebagai berikut.
a. Bagian pembuka, berisi masalah pokok surat
b. Bagian isi, berisi rincian, uraian, keterangan, atau penjelasan dari
masalah pokok yang akan diberitahukan.
c. Bagian penutup, berisi harapan agar pihak yang dituju memaklumi hal yang
disampaikan.
3.
Surat Keterangan
Surat keterangan berisi keterangan resmi
tentang status/kondisi seseorang atau barang yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang. Misalnya, surat berkelakuan baik, surat keterangan sehat terbebas
dari narkoba, surat keterangan tidak mampu, dan surat keterangan pengalaman
kerja. Surat ini biasanya dibuat oleh pimpinan atau pejabat tinggi dalam suatu
institusi atas permintaan seseorang vang berkepentingan dengan isi
keterangannya. Dalam surat keterangan ini, harus disebutkan:
a. data pribadi dan jabatan pihak vang membuat keterangan;
b. data pribadi pihak vang diterangkan;
c. isi keterangan;
d. keterangan tanggal berlakunya surat; dan
e. pernyataan bahwa keterangan yang dibuat adalah benar.
4.
Memo dan Nota Dinas
Memo merupakan singkatan
dari kata memorandum, yang berasal dari kata memory yang berarti ingatan.
Istilah nota berasal dari kata note yang berarti catatan. Memo atau nota dinas
adalah surat khusus yang dipakai antar pejabat di lingkungan suatu lembaga.
Pemakaian memo tersebut berbeda dengan memo pribadi.
Memo pribadi dipakai
oleh perseorangan dan dapat dikirim kepada siapa saja asal orang yang dituju
sudah kenal baik dengan pengirim memo pribadi itu.
D.
Sistematika dan Struktur Surat Dinas
1.
Kepala Surat atau Kop
Surat
Disebut kepala surat
karena letaknya berada dibagian paling atas dari sitematika surat dinas. Kepala
surat berfungsi sebagai alamat atau identitas pengirim surat karena dalam kepala
surat memuat nama instansi atau organisasi.
Kepala surat yang lengkap harus berisi :
·
Nama instansi atau
organisasi
·
Alamat lengkap
·
Nomor telepon
·
Fax
·
Kode pos
·
Alamat
·
Logo atau lambang
2.
Tanggal surat
·
Tanggal surat di ketik
disebelah kanan atas
·
Tanggal surat ditulis
lengkap, yaitu ditulis dengan menggunakan angka. Sebelum tanggal tidak dicantumkan
nama kota dan daerah, karena sudah tercantum didalam kop surat. Nama bulan di
tulis dengan huruf secara lengkap.
3.
Nomor, lampiran dan
perihal
a. Nomor Surat
Surat resmi selalu
diberi nomor urut surat yang dikirimkan (surat keluar), kode surat, dan tahun.
Nomor surat ini berguna untuk :
·
Memudahkan mengatur
penyimpanan
·
Memudahkan mencarinya
kembali
·
Mengetahui banyak surat
yang keluar.
b. Lampiran
Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain. Pada lampiran
dituliskan berapa lembar surat atau keterangan yang akan dilampirkan itu.
c.
Perihal
Menunjukan isi atau inti surat secara
singkat. Perihal berisi topik sebuah
surat, seperti undangan atau permohonan dan edaran.
4.
Alamat surat
Ada dua macam alamat
surat, yaitu alamat dalam (pada
helai surat) dan alamat luar (pada
amplop). Alamat surat merupakan petunjuk langsung bagi penerima surat.
5.
Salam pembuka
Salam pembuka merupakan
tanda hormat pengirim surat. Salam pembuka yang lazim digunakan yaitu ungkapan
“Dengan Hormat”.
6.
Isi surat
Isi surat terbagi kedalam tiga bagian:
1.
paragraf pembuka;
2.
paragraf isi;
3.
paragraf penutup.
7.
Kalimat penutup
8.
Salam penutup
9.
Tanda tangan
10.
Nama jelas atau penulis
surat.
E.
Penulisan Surat Dinas yang Baik dan Benar
Surat yang
baik dan benar adalah surat yang disusun dan ditulis mengikuti
syarat-syarat,yaitu :
1.
Tidak mengandung makna ganda.
2.
Antara penerima dan pengirim
memiliki maksud yang sama
3.
Sederhana
4.
Tepat menggunakan kata dalam
pemakaiannya
5.
Tulisannya tersusun rapi dan
berurutan
F. Bahasa yang
digunakan dalam surat.
1.
Mengutamakan sama derajat
2.
Tegas
3.
Mudah dimengerti oleh pembaca
4.
Menggunakan bahasa yang sopan
5. Jelas antara
penulisan dan makna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar