MAKALAH
MENDESKRIPSIKAN PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG
Untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Tempat Ruang dan Sistem Sosial
Dosen Pengampu : Ino Budiatman M.Pd.
Disusun Oleh : Kelas II / D
Ucu Sulaeha (0371 12 007)
Siti Sofiah (0371 12 089)
Adelia Marti
Pratama (0371 12 363)
Dwi Nufazrin (0371 12 447)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PAKUAN
2013
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, tidak lupa shalawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan selesainya makalah ini yang
berjudul “Mendeskripsikan Pesebaran Penduduk Dalam Ruang” yang beserta di
dalamnya membahas tentang Definisi Persebaran
Penduduk,Persebaran Penduduk di Indonesia, Faktor Penyebab Persebaran Penduduk,
Teori-Teori Kependudukan, dan Upaya Mengatasi Persebaran peduduk yang tidak
Merata.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kelompok
kami dan umumnya bagi masyarakat luas.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini. Kepada Ino Budiatman, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Ruang Tempat
dan Sistem Sosial. Makalah ini dibuat atas dasar tugas kelompok yang diberikan
oleh dosen mata kuliah Ruang Tempat dan Sistem Sosial.
Tidak
ada gading yang tidak retak, begitu pula dengan tersusunnya makalah ini.
Tentunya masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati, Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Bogor, April 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. ......i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ......ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang .................................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan
Penulisan......................................................................................... ......2
1.4 Sistematika
Penulisan................................................................................. ......2
BAB II ISI
2.1 Definisi Persebaran Penduduk.........................................................................3
2.2 Teori-Teori
Kependudukan.............................................................................4
2.3 Persebaran Penduduk di Indonesia..................................................................5
2.4 Faktor Penyebab Persebaran
Penduduk...........................................................7
2.5 Upaya Mengatasi Persebaran Peduduk
yang tidak Merata..............................9
BAB
III PENUTUP
3.1
Simpulan..........................................................................................................11
3.2
Saran................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... ....13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah penduduk disuatu wilayah tidak tetap, namun akan
selalu berubah (bertambah atau
berkurang) seiring dengan
perjalanan waktu.
Pertambahan
penduduk terjadi karena angka kelahiran dan angka kematiantidak seimbang, dimana angka
kelahiran lebih besar dari angka kematian. Pertambahan penduduk juga dipengaruhi selisih angka
penduduk yang masuk dan
keluar suatu wilayah.
pertambahan
penduduk suatu
wilayah berupa angka-angka yang kongkrit dalam pertambahan setiap tahunnya, sedangkan
pertumbuhan penduduk berupa besaran prosentasenya saja.
Persebaran
atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah
atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan
penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan
penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak
sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan
pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung
kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua,
Sulawesi, dan Sumatra.
Kemampuan
suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan
wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya
tekanan-tekanan
penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga
perlu diingat batas kemampuan wilayah tersebut dalam mendukung kehidupan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Definisi
atau pengertian persebaran penduduk
2.
Teori-teori
kependudukan
3.
Persebaran
penduduk di Indonesia
4.
Faktor
penyebab persebaran penduduk
5.
Upaya
mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui
definisi atau pengertian persebaran penduduk
2.
Memahami
tentang teori-teori kependudukan
3.
Mempelajari
mengenai persebaran penduduk di Indonesia
4.
Mengerti
tentang faktor penyebab persebaran penduduk
5. Memahami upaya untuk mengatasi
persebaran penduduk yang tidak merata.
1.4 Sistematika
Penulisan
Makalah ini disusun dengan sistematika
pembahasan yang meliputi:
BAB I : PENDAHULUAN, Menyajikan
latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan; BAB II : PEMBAHASAN, Membahas tentang Definisi
Persebaran Penduduk,Persebaran
Penduduk di Indonesia, Faktor
Penyebab Persebaran Penduduk, Teori-Teori Kependudukan, dan Upaya Mengatasi Persebaran Peduduk yang tidak Merata; BAB III :
PENUTUP, menyajikan simpulan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Persebaran
Penduduk
1.
Orang
yang tinggal di daerah tersebut,
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di
daerah tersebut.
Dengan
kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah tersebut.Misalnya bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah
kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti
pengecer hingga pelanggan potensial.
Persebaran
penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk
penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.
Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
1. Persebaran
penduduk berdasarkan geografisadalah karakteristik pendudukmenurut batas-batas
alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
2. Persebaran
penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan adalah karakteristik penduduk
menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara,
misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.
2.2 Teori-Teori
Kependudukan
1. Teori Malthus (Thomas Robert
Malthus)
Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu :
a.
Bahan
makanan adalah penting untuk kehidupan manusia
b. Nafsu manusia tak dapat
ditahan.
2.
Teori Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)
Marxist
juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang
dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan penduduk.
Pendapat Aliran Marxist:
a.
Populasi
manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan kerja.
b.
Kemeralatan
bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis
mengambil sebagian hak para buruh
c.
Semakin
tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya, jika
teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu menekan jumlah
kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang moral restraint
untuk menekan angka kelahiran.
3.
Teori Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)
Neo-Malthusian berpendapat
bahwa :
a.
Sudah
terlalu banyak manusia di bumi ini.
b.
Keadaan bahan makanan sangat terbatas.
c.
Lingkungan
rusak sebab populasi manusia meningkat.
4.
Teori
Kependudukan Kontemporer
a.
Teori
Fisiologi dan sosial ekonomi
Dia
berpendapat bahwa pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku
demografinya. Selanjutnya ia mengatakan apabila produktivitas seorang tinggi ia
cenderung ingin memiliki keluarga kecil. Dengan meningkatnya pendidikan
penduduk maka secara rasional maka mereka mempertimbangkan perlu tidaknya
menambah jumlah anak sesuai dengan karier dan usaha yang ada.
5.
Teori
Transisi Kependudukan.
Tahap
Peralihan keadaan demografis:
a.
Tingkat
kelahiran dan kematian tinggi. Penduduk tetap/naik sedikit. anggaran kesehatan
meningkat. Penemuan obat obatan semakin maju. Angka kelahiran tetap tinggi.
b.
Angka
kematian menurun,tingkat kelahiran masih tinggi, pertumbuhan penduduk
meningkat. Adanya Urbanisasi., usia kawin meningkat. ,Pelayanan KB > Luas.,
pendidikan meningkat.
c.
Angka
kematian terus menurun, angka kelahiran menurun - laju pertumbuhan penduduk
menurun.
d.
Kelahiran
dan kematian pada tingkat rendah pertumbuhan penduduk kembali seperti kategori
I - mendekati nol. Keempat kategori ini akan didialami oleh negara yang sedang
melaksanakan pembangunan ekonomi.
2.3 Persebaran
Penduduk di Indonesia
Persebaran
penduduk erat kaitannya dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk Indonesia
yang tidak merata. Sekitar 60% penduduknya tinggal di Pulau Jawa yang hanya
memiliki luas ± 6,9% dari luas wilayah daratan Indonesia. Secara umum, tingkat
kepadatan penduduk atau population density dapat diartikan sebagai perbandingan
banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan
satuan luas tertentu. Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam,
berikut ini :
1. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan
Pertanian. Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian dapat dibedakan atas
kepadatan penduduk agraris dan kepadatan penduduk fisiologis.
a.
Kepadatan
penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah pendudukyang bekerja di
sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.
b.
Kepadatan
penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total (baik yang
bermata pencaharian sebagai petani ataupun tidak) dengan luas lahan pertanian.
2.
Kepadatan
Penduduk Umum (Aritmatik) Kepadatan aritmatik merupakan perbandingan antara
jumlah penduduk total (tanpa memandang mata pencaharian) dengan luas wilayah
(baik lahan pertanian ataupun tidak). Untuk perhitungan kependudukan di
Indonesia, kita menggunakan perhitungan kepadatan penduduk umum (aritmatik).
3. Kepadatan Penduduk Ekonomi Kepadatan
penduduk ekonomi adalah besarnya jumlah penduduk pada suatu wilayah didasarkan
atas kemampuan wilayah yang bersangkutan.
Kepadatan
penduduk di tiaptiap wilayah Indonesia tidaklah sama, hal ini tentu saja
menimbulkan permasalahan kependudukan. Permasalahan ini terkait dengan
penyediaan sarana dan prasarana sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan,
serta pemerataan pembangunan.
Akibat
dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin
sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri.
Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena
kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan
begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat
tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan
pertahanan keamanan negara.
Faktor-faktor
yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena
pulau Jawa:
a.
Sebagai
pusat pemerintahan.
b. Sebagian besar tanahnya merupakan
tanah vulkanis yang subur.
c. Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan
industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.
d. Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
e. Memiliki sarana komunikasi yang baik
dan lancar.
2.4 Faktor
Penyebab Persebaran Penduduk
Persebaran
atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatuwilayah atau
negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk
adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-ratapenduduk pada setiap Km2 pada
suatu wilayah negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan
penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:
1. Faktor Fisiografis
2.
Faktor
Biologis
3.
Faktor
Kebudayaan dan Teknologi
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a.
Kepadatan
penduduk aritmatik sangat mudah dalam perhitungannya. Datakepadatan penduduk
aritmatik sangat bermanfaat. Contohnya adalah dengandiketahui tingkat kepadatan
penduduk di suatu wilayah, maka dapat digunakanuntuk perencanaan penyediaan
fasilitas sosial. Jika pada suatu daerah memilikikepadatan penduduk aritmatik
yang rendah, maka penyediaan fasilitas kesehatan,seperti puskesmas dapat digabung
dengan daerah yang berdekatan.
b.
Kepadatan
penduduk Indonesia antara pulau yang satu dan pulau yang lain tidakseimbang.
Selain itu, kepadatan penduduk antara provinsi yang satu denganprovinsi yang
lain juga tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena persebaranpenduduk tidak
merata. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan
Madura. Padahal, luas wilayah pulau Jawa dan Madura hanya sebagiankecil dari
luas wilayah negara Indonesia.
Kegunaan
mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah adalah :
a.
Untuk
mengetahui persebaran penduduk suatau wilayah
b. Untuk mengetahui telah terjadi
peledakan penduduk disuatu wilayah atau belum yang bersifat menonitor.
c. Untuk mengetahui penyebab perbedaan
kepadatan penduduk dengan daerah lain disekitarnya.
d. Untuk mengetahui pusat-pusat
kebudayaan , dimana budaya timbul pada penduduk yang padat dan penduduk makin
padat budaya makin tinggi
Persebaran
yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang
padat penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga
terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut
karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk
dari berkurangnya luas hutan adalah:
1.
terjadi
banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang
2. terjadi kekeringan
3. tanah sekitar hutan menjadi tandus
karena erosi
2.5 Upaya
Mengatasi
Persebaran peduduk yang tidak merata
Persebaran
penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk
dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota
yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar
seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan
dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:
1. Munculnya permukiman liar.
2.
Sungai-sungai
tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun
dari pabrik-pabrik industri.
3.
Terjadinya
pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
4.
Timbulnya
berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.
Oleh
karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan
penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.
Upaya-upaya
tersebut adalah:
1. Pemerataan pembangunan.
2.
Penciptaan
lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
3.
Pemberian
penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak
merata dilaksanakan program transmigarasi.
Tujuan
pelaksanaan transmigrasi yaitu:
a.
Meratakan
persebaran penduduk di Indonesia.
b. Peningkatan taraf hidup transmigran.
c. Pengolahan sumber daya alam.
d. Pemerataan pembangunan di seluruh
wilayah Indonesia.
e. Menyediakan lapangan kerja bagi
transmigran.
f. Meningkatkan persatuan dan kesatuan
bangsa.
g. Meningkatkan pertahanan dan
kemananan wilayah Indonesia.
Untuk
mengatasi kepadatan penduduk, pemerintah menggalakkan program transmigrasi.
Adapun jenis-jenis transmigrasi yang ada adalah :
1.
Transmigrasi
umum
2.
Transmigrasi spontan/swakarsa
3.
Transmigrasi
lokal
4.
Transmigrasi
khusus/sektoral
5.
Transmigrasi
bedol desa
Untuk
mengatur kelahiran penduduk, pemerintah menggalakkan program Keluarga Berencana
dalam rangka mencapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
Program KB juga mengarah pada catur warga, yaitu keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu, dan dua orang anak. Ternyata program KB di Indonesia berhasil sangat
baik dan bahkan dijadikan contoh oleh banyak negara untuk mengatasi masalah
kependudukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Persebaran
penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk
penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara. Persebaran
penduduk dapat dibagi menjadi dua yaitu Persebaran penduduk berdasarkan
geografis dan Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan.
Akibat
dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin
sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri.
Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena
kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan
begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat
tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan
pertahanan keamanan negara.
Daya
dukung lingkungan dari berbagaidaerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung
lingkungan pulau Jawa lebih tinggidibandingkan dengan pulau-pulau lain,
sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawadapat mendukung kehidupan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan, misalnya diKalimantan,
Papua, Sulawesi, dan Sumatra.Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung
kehidupan itu ada batasnya. Apabilakemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan
terlampau, dapat berakibatpada terjadinya tekanan-tekanan penduduk. Jadi,
meskipun di Jawa daya dukunglingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat
batas kemampuan wilayah ter sebutdalam mendukung kehidupan.
Untuk
mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program
transmigarasi.Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu Meratakan persebaran
penduduk di Indonesia, Peningkatan taraf hidup transmigran, Pengolahan sumber
daya alam, Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, Menyediakan
lapangan kerja bagi transmigran, Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa,
Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.
3.2 Saran
Diharapkan kepada seluruh masyarakat
agar lebih memperhatikan dan menjaga lingkungan baik pemukiman liar, pencemaran
udara,dan pencemaran air.Bagi Pemerintah juga harus lebih memperhatikan sumber
daya alam disetiap daerah agar tidak terjadi eksploitasi secara berlebihan,dan
pemerintah juga diharapkan menyediakan fasilitas yang memadai demi terciptanya
lingkungan yang diharapkan oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Bintarto, R. 1987. Urbanisasi dan Permasalahannya. Ghalia Indonesia.
Jakarta.
Mantra, I.B. 2000. Demografi Umum. Pustaka pelajar. Yogyakarta
Mieowuna, Apo. 2012. SMA Negeri 4 Bau Bau. http://geografisman4baubau.blogspot.com/2012/08/prinsip-geografi.html Diposkan August 5, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar